Surabaya, 28 Oktober 2025 – Bersamaan dengan momentum Hari Sumpah Pemuda ke-97, SMAN 10 Surabaya sukses menggelar puncak peringatan Bulan Bahasa dengan khidmat. Acara yang bertajuk “SAHASTRA: Semarak Bahasa dan Sastra” ini menjadi panggung bagi siswa untuk menunjukkan bakat dan kecintaan mereka terhadap Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, hingga Bahasa Jawa sebagai warisan budaya.
Lapangan sekolah seketika berubah menjadi arena kreativitas, di mana para siswa berlomba dalam tiga kategori utama yang menguji kemampuan linguistik dan artistik mereka: Musikalisasi Puisi, News Anchor, dan Tembang Bahasa Jawa.
Musikalisasi Puisi: Sastra Berbalut Nada
Lomba Musikalisasi Puisi menjadi magnet utama yang menarik perhatian. Dengan iringan alat musik akustik, setiap perwakilan kelas berhasil menyajikan interpretasi yang mendalam terhadap puisi-puisi klasik maupun kontemporer.
“Kami ingin menunjukkan bahwa sastra itu tidak kaku, bisa ‘gaul’ dan relevan dengan musik. Melalui musikalisasi, pesan moral dan keindahan bahasa dalam puisi dapat tersampaikan dengan emosi yang lebih kuat,” ujar Fauzan, Ketua Pelaksana dari OSIS.
Para juri mengapresiasi tingginya kreativitas siswa dalam memadukan harmonisasi vokal, instrumen, dan penghayatan makna puisi.
News Anchor: Mencetak Jurnalis Muda Berintegritas
Di sisi lain, lomba News Anchor menguji kemampuan berbahasa Inggris dan Bahasa Indonesia yang fasih, serta ketepatan intonasi dan penampilan layaknya seorang pembaca berita profesional. Lomba ini tidak hanya menuntut penguasaan tata bahasa, tetapi juga kemampuan menyajikan informasi secara lugas dan berwibawa, mencerminkan semangat literasi digital yang bertanggung jawab.
Tembang Bahasa Jawa: Menjaga Warisan Leluhur
Sebagai sekolah yang menjunjung tinggi budaya lokal, SMAN 10 Surabaya secara khusus mengadakan lomba Tembang Bahasa Jawa. Para peserta tampil anggun dalam balutan busana tradisional Jawa, melantunkan macapat dan tembang dolanan.
Tujuan: Lomba ini bertujuan untuk melestarikan dan menumbuhkan kecintaan siswa terhadap bahasa dan sastra Jawa yang kaya akan nilai filosofis. * Harapan: Kegiatan ini diharapkan menjadi benteng bagi generasi muda Surabaya agar tidak melupakan akar budaya mereka di tengah arus globalisasi.
Kepala SMAN 10 Surabaya, Bapak Teguh Santoso, S.Pd., M.M menyampaikan dalam sambutannya bahwa Bulan Bahasa merupakan momen penting untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya bahasa sebagai identitas bangsa. “Melalui kegiatan ini, kita berupaya mencetak generasi muda yang cerdas berbahasa, melek literasi, dan bangga akan budayanya,” pungkas beliau saat menyerahkan piala kepada para pemenang lomba.
Peringatan Bulan Bahasa kali ini sukses menjadi bukti bahwa pemuda-pemudi SMAN 10 Surabaya mampu merayakan keberagaman bahasa dan sastra dengan cara yang kreatif, meriah, dan penuh makna.
